Septya Dewi Anggraeni. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

hy

BIODATA DIRI

Nama Lengkap

Septya Dewi Anggraeni

Nama Panggilan

Septy, tya, dewi, dll.

Jenis Kelamin

Perempuan

Agama

Islam

Alamat

Wates Mojokerto

E-mail

dhewyrahul@gmail.com

Nomor HP

085655557358

Antioksidan dan Kanker Paru


Image by : Fotosearch
Para perokok atau pasien kanker paru sebaiknya berpikir dua kali sebelum mengonsumsi suplemen vitamin. Demikian menurut penelitian di Swedia, yang menunjukkan bahwa antioksidan tertentu dapat membuat tumor tumbuh lebih cepat.

Dalam penelitian itu, tikus-tikus laboratorium yang memiliki kanker diberikan vitamin E dan sebuah obat yang disebut acetylcysteine, yang mempercepat pertumbuhan tumor hewan pengerat itu, dan membuat mereka meninggal lebih cepat daripada tikus-tikus yang tidak mengonsumsi suplemen-suplemen itu.

“Antioksidan menyebabkan peningkatan sebesar tiga kali lipat pada jumlah dan keganasan tumor. Selain itu, antioksidan menyebabkan tikus-tikus itu meninggal dua kali lebih cepat,” kata penggagas penelitian, Martin Bergo dari University of Gothenburg di Swedia. “Jika kami memberikan dosis yang rendah, tumor-tumor hanya meningkat sedikit.
Dan kalau kami memberikan dosis tinggi, tumor-tumor mengalami peningkatan sangat pesat.”

Penelitian terhadap pertumbuhan sel-sel kanker paru manusia di piring laboratorium juga menunjukkan bahwa antionsidan menyebabkan sel-sel itu berlipat ganda dengan lebih cepat daripada jika tanpa antioksidan. Kondisi yang sama juga mungkin terjadi pada tubuh manusia.

Memang masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memastikanefeknya pada manusia, namun menurut Martin, para pasien kanker paru dan penyakit paru obstruktif kronik, serta perokok sebaiknya berhati-hati. “Anda bisa saja selama ini tidak terdiagnosis tumor paru-paru,” katanya. “Jika Anda termasuk ketiga kelompok itu, mengonsumsi antioksidan tambahan dapat membahayakan, dan hal itu dapat mempercepat pertumbuhan tumor yang mungkin Anda miliki.”

Beragam hasil penelitian tentang suplemen
Tubuh menghasilkan antioksidan juga, untuk mencegah kerusakan DNA akibat bahan-bahan kimi yang disebut radikal bebas. Namun untuk menjaga kesehatan, tubuh lebih membutuhkan antioksidan dari makanan-makanan bergizi, seperti sayuran, terutama yang berdaun hijau, dan buah-buahan.

Meskipun demikian, berbagai penelitian tentang suplemen antioksidan pada manusia menunjukkan hasil yang beragam. Sejumlah studi menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi suplemen antioksidan malah akan menghadapi risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker daripada yang tidak. Salah satu penelitian yang mengatakan demikian dilakukan terhadap hampir 30.000 pria di finlandia, yang selesai dilakukan pada 1993. Dan menurut penelitian itu, para perokok yang mengonsumsi antioksidan betakaroten memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dan meninggal.

Penelitian lain, seperti percobaan SELECT yang dimulai pada 2001 dan melibatkan 35.000 pria Amerika dan Kanada, menemukan bahwa pria-pria yang mengonsumsi vitamin E lebih besar kemungkinan terkena kanker prostat.

“Kami belum sepenuhnya menemukan vitamin mana saja, kalau ada, yang dapat mencegah kanker dan yang mana malah menimbulkan atau mempercepat pertumbuhan kanker,” kata Benjamin Levy, direktur onkologi medis torasik Mount Sinai Beth Israel Hospital di New York, yang tidak terlibat dalam penelitian. “Penelitian ini dapat membantu menjelaskan penemuan-penemuan negatif dari studi klinis kanker paru sebelumnya, termasuk studi ATBC dan SELECT.”

Antioksidan melindungi tumor juga

Para peneliti mengungkapkan bahwa penemuan mereka menunjukkan, antioksidan membantu tumor mengurangi radikal bebas yang membahayakan, seperti halnya efek antioksidan pada sel-sel normal, sehingga membuat tumor tumbuh lebih cepat.

Radikal bebas dapat merusak sel-sel, yang dapat berujung kepada kemungkinan timbulnya kanker. Tetapi radikal bebas ada di dalam sel-sel kanker juga, kata Martin menjelaskan. “Jadi ia juga memerangi radikal bebas dalam sel tumor, dan itu yang terjadi kalau kita mengonsumsi antioksidan tambahan – atau dalam hal ini, memberikan antioksidan itu kepada tikus-tikus laboratorium,” katanya.

Sebuah protein yang disebut p53 dapat mengetahui kapan DNA telah dirusak dengan membangun molekul-molekul yang disebut reactive oxygen species (ROS). P53 dapat menghentikan pertumbuhan sel, dan oleh karena itu, menghentikan kanker. Ketika antioksidan tambahan mengurangi kadas ROS, hal itu akan “membuat sel-sel kanker meloloskan diri dari sistem pertahanan mereka,” kata salah seorang penelitia, Per Lindahl, dari University of Gothenburg.

Kekhawatiran utama dari penelitian ini adalah penemuan bahwa acetylysteine meningkatkan pertumbuhan tumor, karena obat itu seringkali diberikan kepada pasien-pasien dengan penyakit paru obstruktif kronik untuk membantu mereka bernapas dengan lebih baik dan membersihkan lendir dari paru-paru mereka.

“Menurut kami, penggunaan acetylcysteine oleh kelompok pasien tersebut seharusnya dinilai secara hati-hati,” kata Martin. Ia menambahkan bahwa para peneliti saat ini menyisir data pendaftaran untuk menemukan apakah pasien-pasien penyakit paru obstruktif kronik – termasuk mereka yang memiliki bronchitis kronis dan emfisema – mengalami peningkatan kecepatan pertumbuhan kanker setelah mengonsumsi obat itu. penelitian tersebut dimuat dalam jurnal Science Translational Medicine. (Kerry Sheridan/AFP)



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

jalan tak berujung

Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz2rN1GPmC2

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di
sini (Info Blog)