Buah untuk Asam Urat, Daun untuk Diabetes
Kandungan
senyawa tanin, flavonoids, dan saponin buah kersen bermanfaat sebagai
antiseptik, antiflamasi atau antiradang, dan antitumor.
PAGI itu
Nanik (54 tahun) asyik mengunduh buah kersen masak di depan rumah. Dia
mengumpulkan buah kersen berbentuk bulat kecil berwarna merah itu dalam
kantong plastik. Selanjutnya dia mencuci buah yang dikenal juga dengan
sebutan talok itu dan langsung menyantap untuk mengatasi asam urat yang
beberapa lama dia derita. ''Setelah rutin makan buah talok, kaku-kaku
dan kesemutan di tangan dan sendi-sendi saya banyak berkurang,'' katanya
senang.
Hampir
setiap orang mengenal pohon kersen. Itu tak lepas dari ingatan semasa
kecil. Kebanyakan orang memiliki memori indah bersama pohon rindang
berbuah banyak, kecil-kecil, dan berasa manis itu.
Secara
karakteristik, kersen atau talok adalah sejenis tanaman perdu yang bisa
setinggi 12 meter, walau rata-rata hanya antara 1 meter dan 4 meter.
Cabang pohon mendatar dan membentuk naungan rindang. Pemilik nama Latin
<I>Muntinga calabura<P> itu berbuah bulat kecil. Jika masak
buah berwarna merah, sedangkan saat masih muda berwarna hijau. Rasanya
manis, memiliki banyak biji kecil seperti pasir.
Tumbuhan
itu mudah tumbuh di atas tanah kering yang tak gembur dan tanpa
perawatan khusus. Karena mudah tumbuh di mana saja di kawasan Indonesia,
orang Belanda menyebutnya ceri asli Indonesia. Tumbuhan itu memiliki
daun berbentuk bulat telur sepanjang antara 2,5 cm dan 15 cm, lebar
antara 1 cm dan 6,5 cm, dengan tepi daun bergerigi, ujung runcing, dan
struktur berseling. Warna daun hijau muda dengan bulu rapat pada bagian
bawah daun. Bunga berwarna putih dan akan menghasilkan buah berukuran
kecil antara 1 cm dan 1,5 cm dan berwarna merah. Di dalam buah banyak
biji kecil berukuran 0,5 mm berwarna kuning.
Pohon
kersen bisa tumbuh di mana saja. Di pinggir-pinggir jalan atau di
halaman rumah tinggal. Sebagian orang menanam pohon itu sebagai peneduh.
Padahal, buahnya memiliki banyak manfaat obat. Nah, soal khasiat kersen
atau talok, ahli tanaman obat Drs Suhardjono Apt MSi menuturkan
berdasar hasil penelitian diketahui kandungan gizi buah kersen tak kalah
dari buah lain. Dalam perbandingan, misalnya, kandungan vitamin C buah
mangga 30 mg, sedangkan buah kersen 80,5 mg. Kandungan kalsium buah
kersen 124,6 miligram, jauh lebih banyak dari buah mangga yang hanya 15
miligram.
Buah
kersen mengandung zat-zat yang sangat penting bagi tubuh manusia.
Kandungan buah kersen antara lain setiap 100 gram kersen mengandung air
(77,8 gram), protein (0,384 gram), lemak (1,56 gram), karbohidrat (17,9
gram), serat (4,6 gram), abu (1,14 gram), kalsium (124,6 miligram),
fosfor (84 miligram), besi (1,18 miligram), karoten (0,019 gram), tianin
(0,065 gram), ribofalin (0,037gram), niacin (0,554 gram), dan vitamin C
(80,5 miligram). Adapun nilai energi yang dihasilkan 380 KJ/100 gram.
"Kandungan
itu membuat buah kersen banyak bermanfaat bagi tubuh manusia.
Masyarakat dulu sering menggunakan buah kersen sebagai obat untuk
mengatasi asam urat," kata Suhardjono.
Kersen,
lanjut dia, terbukti mengurangi rasa nyeri akibat penyakit asam urat.
Sebab, buah kersen mengandung kadar purin rendah. Kandungan air tinggi
dalam buah kersen dapat melarutkan purin yang mengendap di ginjal atau
persendian. Kandungan itulah yang membuat buah kersen mampu mengatasi
asam urat.
Orang
yang susah buang air besar bisa mengonsumsi beberapa butir buah kersen
sehingga buang air besar pun lancar. "Itu bukti buah kresen mengandung
serat cukup tinggi," tutur dosen Fakultas Kedokteran Undip itu.
Daun
kersen juga mempunyai manfaat untuk kesehatan, antara lain sebagai
antitumor, karena mengandung senyawa tanin, flavonoids, dan saponin.
Rebusan daun kersen menjadi antiseptik dan antiflamasi atau antiradang.
Penggunaan
daun kersen untuk menurunkan kadar gula penderita diabetes sudah
dilakukan sejak lama. Beberapa ilmuwan yang meneliti daun kersen
mengetahui, daun kersen mengandung senyawa kimia golongan saponin dan
flavonoid. "Senyawa golongan flavonoid dapat bekerja sebagai
antioksidan, sehingga bisa menyekresi hormon insulin yang diperlukan
untuk metabolisme gula," ujar pria kelahiran Ambarawa itu.
puas.
0 komentar:
Posting Komentar